Selanjutnya otak mengolah informasi dari kulit dan hidung untuk diputuskan seberapa banyak air yang akan diminum. Air ibarat bensin yang akan disemprotkan oleh injektor. Lalu tangan bertugas sebagai eksekutor atas perintah otak untuk menuangkan air ke dalam gelas. Tangan akan menuang air lebih banyak jika terasa sangat haus. Dan sebaliknya jumlah air dalam gelas akan dikurangi apabila tidak terlalu haus. Dengan kata lain, jumlah air yang diminum secara otomatis menyesuaikan kebutuhan tubuh manusia (mesin).
Melihat kinerja komponen pada MAQS, sistem injeksi V-Ixion masuk kategori tipe D-Jetronic. Sebab jumlah udara masuk tidak diukur lewat air flow meter (AFM) tapi ditentukan oleh intake air pressure sensor (IAPS). Dimana IAPS prinsip kerjanya sama dangan manifold absolute pressure (MAP). IAPS mendeteksi tekanan udara intake manifold (saluran masuk).
Komponen injeksi V-Ixion meliputi sensor group yaitu komponen yang bertugas mendeteksi kondisi mesin lalu mengirimnya berupa sinyal ke ECU. Sensor-sensornya meliputi throttle position sensor (TPS), intake air temperature sensor (IATS), intake air pressure sensor (IAPS), lean angel sensor (LAS), coolant temperature sensor (CTS) dan crankshaft position sensor (CPS).
Control group yaitu komponen yang bertugas mengolah data yang dikirim oleh sensor group. Setelah data diproses, gantian control group mengirim sinyal menuju actuator group untuk melakukan sesuatu. Yang termasuk komponen control group yaitu electronic control unit (ECU).
Terakhir, actuator group yaitu komponen yang bertugas menjalankan perintah dari ECU untuk menyemprotkan bensin dalam jumlah tertentu. Injektor sebagai eksekutornya. Injektor bisa bekerja sempurna karena dibantu oleh pompa bensin yang konstruksinya menjadi satu unit dengan fuel pressure regulator (FPR) dan saringan bensin (fuel filter).
Selain injektor, yang termasuk kategori komponen actuator group yaitu FID (fast idle solenoid valve). Sebab FID bekerja secara otomatis atas perintah ECU untuk menambah aliran udara saat suhu mesin masih dingin. Dampak positifnya mesin menjadi lebih mudah dihidupkan. Kinerja FID mirip sistem choke otomatis pada karburator.
Penulis: Agus ‘Zoelis’ Triyono
Sumber: otomotifnet.com
http://ruangmaya.wordpress.com/2009/02/18/system-kerja-injeksi-v-ixion/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar