Sabtu, 07 Mei 2011

MENGUAK MAHAKARYA CANDI BOROBUDUR

Sebagai manusia biasa aku masih kagum dengan penciptaan Candi Borobudur. Teka-teki tentang apakah bangunan itu?, Siapakah yang membuat mahakarya itu?, Untuk tujuan apakah Bangunan itu?, Dan Mungkinkah manusia bisa membuat bangunan itu,? Adakah campur tangan Dewa atau sejenisnya?, Dan apa hubungannya dengan suku maya piramida di mesir dan Plato sebagai dewa Yunani yang sempat menyebut nama Candi Borobudur? Banyak dari kalangan Ilmuwan yang mendeskripsikan Candi Borobudur dan menguak tentang arti dan tujuan borobudur itu dibuat? Dari sekian ilmuwan yang berusaha mencari tahu tentang candi borobudur, aku tertarik dengan W.O.J Neuiwenkamp pada tahun 1930 yang
Candi Borobudur
 pernah memberikan khayalan ilmiah terhadap Candi Borobudur. Didukung penelitian geologi, Nieuwenkamp mengatakan bahwa Candi Borobudur bukannya dimaksud sebagai bangunan stupa melainkan sebagai bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang sekarang sudah kering sama sekali, dulu meliputi sebagian dari daerah dataran Kedu yang terhampar di sekitar bukit Borobudur. Foto udara daerah Kedu memang memberi kesan adanya danau yang amat luas di sekeliling Candi Borobudur.
Candi Mendut
Menurut kitab-kitab kuno, sebuah candi didirikan di sekitar tempat bercengkeramanya para dewa. Puncak dan lereng bukit, daerah kegiatan gunung berapi, dataran tinggi, tepian sungai dan danau, dan pertemuan dua sungai dianggap menjadi lokasi yang baik untuk pendirian sebuah candi.
Candi Borobudur didirikan dekat pertemuan Sungai Eto dan Progo di dataran Kedu. Tanpa bantuan peta sulit bagi kita sekarang untuk mengenali kedua sungai itu. Untuk menentukan lokasi candi mutlak memerlukan pengetahuan geografi dan topografi yang benar-benar handal. Sungguh mengagumkan, nenek moyang kita sudah memiliki pengetahuan seperti itu.
Bangunan Candi Borobudur dianggap benar-benar luar biasa. Bahan dasarnya adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram.
Hebatnya, untuk melekatkan atau menyusun batu dengan tidak menggunakan semen. Antara-batu hanya saling dikaitkan, yakni batu disusun selang-seli atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Yang mengagumkan, bila dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya berbentuk simetrik! Kehebatan lain, berhampiran Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis lurus. Maka oleh kerana itulah ada orang yang berpendapat bahwa pembangunan Candi Borobudur juga dibantu para jin, dewa, dan orang pintar lainnya.
Aku mencoba melihat candi Borobudur dari Google Map atau panoramio dan memmang luar biasa dengan pernyataan dari Ilmuwan tersebut, akupun setuju dengan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar